Hafidzah STIQ Al-Multazam Kuningan, Sri Widayanti Miliki Segudang Preastasi

KUNINGAN, ABOUTCIREBON – Memiliki cita-cita ingin berkeliling dunia, rupanya terwujud. Adalah Sri Widayanti, bakal alumni Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Al-Multazam Kuningan yang merupakan Hafidzah dan memiliki segudang prestasi.

Putri asli Kuningan, Jawa Barat ini berkeyakinan bahwa mimpinya itu dapat terwujud jika menguasai bahasa asing. Terutama bahasa Inggris.

Melihat ambisi wanita yang akrab disapa Anti ini, sangat direspon positif oleh orang tuanya. Utamanya oleh sang Ibu. Kemudian Anti diikutkan kursus bahasa asing. Dari situ, berkat ketekunan Anti belajar, satu persatu mimpinya mulai terwujud.

Pada tahun 2020, Anti berkesempatan menjadi delegasi pemuda dari Indonesia dalam agenda International Youth Leader. Saat itu, Anti berkunjung ke Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Pertemuan pemuda internasional di dua negara ini berfokus pada kemampuan untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan dengan membangun pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi pemuda. Selain itu memberikan pembekalan karakter bagi muda-mudi Indonesia,” ungkap Anti saat diwawancarai jelang kelulusannya dari STIQ Al-Multazam Kuningan.

Anti merupakan salah satu mahasantri STIQ Al-Multazam Kuningan yang mendapat beasiswa penuh untuk berkuliah S1 jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir. Selain untuk mendalami Ilmu Al Quran dan Tafsir, di STIQ Al-Multazam Kuningan juga Anti telah menuntaskan hapalan 30 Juz di semester 4. Saat ini, Anti tengah fokus me-mutqin-kan (melancarkan) hapalannya untuk bisa setor hapalan 30 Juz dalam sekali duduk.

Tak hanya giat dalam aktivitas internasional, bahasa, dan juga menghapal, putri dari pasangan Ruskena (Alm.) dan Dedeh ini juga pernah dinobatkan sebagai Volunteer Terbaik dalam agenda Muda Mengabdi yang diselenggarakan oleh Inspiring Generation.

Segudang pengalamannya itu menjadikannya sering diundang untuk mengisi agenda motivasi seputar menghapal Al Quran dan meraih cita-cita.

Anti tentu punya kiat tersendiri dalam mengejar yang dicita-citakannya. Ada rumus khusus yang menjadi pegangan. Yakni rumus “Tawakal-Ikhtiar-Tawakal”. Tawakal yang pertama adalah menitipkan semua harapan dan mimpi-mimpi kepada Allah SWT. Allah lah Sang Sutradara terbaik.

“Untuk kemudian hidup Anti diarahkan sesuai maunya Allah SWT,” kata lulusan terbaik MAN 2 Kuningan ini.

Berikutnya Ikhtiar. Yakni melakukan yang terbaik dengan selalu melibatkan Allah. Prinsip Anti yakni “Believe in yourself. That’s the strongest foundation of success”. Percaya pada diri sendiri. Karena itulah fondasi terkuat untuk meraih kesuksesan. Dan Tawakal yang terakhir adalah kembali menyerahkan seluruhnya kepada Allah dengan pasrah dan berdoa. Yakin bahwa ketetapan Allah yang terbaik.

“Apapun nanti hasilnya, semua itu tidak ada yang buruk. Setiap yang kita ikhtiarkan akan ada dua jawaban: antara berhasil dan belum berhasil. Belum berhasil bukan berarti gagal. Karena pelajaran yang sebenarnya ketika kita belum berhasil mencapai sesuatu, di situlah justru kita sedang belajar. Yakni belajar untuk mengenal diri kita lebih dalam lagi,” pungkasnya. (Aboutcirebon.id)

Mari Berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *